Tanggal 17-18 Oktober 2015, gue jalan-jalan lagi hihihi... semoga gak bosen ya kalau akhir-akhir ini tulisannya lebih banyak soal jalan-jalan :) Nah, kali ini pesertanya ada 4 orang yaitu gue, Leo (yg kedepannya akan gue inisialkan dengan huruf L), Dinda (sepupu gue) dan mamanya Dinda (tante gue). Tujuan utama jalan-jalan ini selain untuk refreshing juga sebagai (anggaplah) hadiah ulang tahunnya Dinda, yeay!
Perjalanan dua hari satu malam ini, hari pertamanya akan dihabiskan di Ciwidey (Bandung Selatan) karena gue dan Leo sama sekali belum pernah ke tempat-tempat wisata disini dan hari keduanya akan dihabiskan di Lembang karena Dinda dan Mamanya jarang ke Lembang. Let's go!
KAWAH PUTIH
Tempat wisata yang kami kunjungi pertama kali yaitu KAWAH PUTIH *histeris*, gue udah lama banget memendam keinginan mau kesini, selama ini cuma dengar cerita orang #halah dan baca-baca di internet aja soal keindahan Kawah Putih ini.
|
Kawah Pustih dipadati pengunjung pada hari sabtu. |
|
Indah banget ya, gak salah dijadiin salah satu tempat foto pre-wedding favorit. |
|
Kawah Putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan.
Saat kami datang air kawahnya surut, mungkin efek musim kemarau berkepanjangan. |
|
Biasanya air kawahnya sampai garis ini. |
|
Gue dan Dinda, berfoto dijalan menuju Gardu Pandang (yang diperuntukan untuk Lansia) |
|
Foto ala-ala Dinda dan Gue |
|
Menikmati indahnya Kawah Putih dari atas Gardu Pandang |
|
Jangan lupa baca-baca Papan Informasi di tempat wisata supaya pengetahuan kita bertambah hehehe |
|
Bersiap menuju halte Ontang-Anting. |
Senang banget akhirnya bisa ke Kawah Putih, indah banget! Saran gue cobain deh naik Ontang-Anting di Kawah Putih ini. Bentuknya memang kayak angkot yang dimodifikasi, tapi sensasi pas berkendaranya wooww... hahahaa... tanjakan atau turunan ekstrem? hajar bleh! kapan lagi coba naik angkot kayak gini sambil merasakan sejuknya udara disana (maklum mobilnya kebuka gitu).
SITU PATENGGANG
Kalau udah ke Kawah Putih selanjutnya harus mampir ke Situ Patenggang. Cobain naik perahu kayu disana dengan tarif Rp 30.000,- per orang. Beneran seru deh, apalagi kami satu perahu dengan rombongan Ibu-Ibu Arisan yang super heboh hahaha... geser dikit duduknya, langsung oleng perahunya hahaa..
seru pisan euy!
|
Dipilih dipilih... kita bisa sewa satu perahu atau mau gabungan dengan pengunjung lain.
Kalau kami sih lebih milih gabung sama pengunjung lain, selain lebih hemat, juga lebih seru... |
|
Situ Patenggang di siang hari yang puanaasss |
|
Situ Patenggang terletak di bawah kaki Gunung Patuha, tepatnya di Patengan, Kecamatan Rancabali, Kab. Bandung. |
|
Bersiap-siap naik ke perahu. Dinda dan mamanya ambil posisi duduk paling depan. |
|
Mulai meninggalkan daratan *melambaikan sapu tangan* loh! |
|
Kita akan diajak mengitari danau eksotis ini sebelum akhirnya berhenti sebentar di Batu Cinta.
Dalam perjalanan kita melihat ada 2 orang pemuda/i yang lagi bakar ikan. Mungkin abis mancing di danau ini kali ya. |
|
Dengan permukaan air yang begitu tenang laksana kaca dan wilayah daratan yang ditumbuhi berbagai pepohonan yang
rindang, menjadikan Situ Patenggang begitu mempesona. |
|
Bersama Ibu-Ibu arisan yang keceh! sepanjang perjalanan gak abisnya ngerumpi dan selfie. Mantab. |
|
Mulai menepi di Batu Cinta. |
|
Foto dulu dong sama batu cinta, eh sama yang ulang tahun deng!
Di belakang kami itu bukan batu cinta yang asli ya. Batu cinta yang asli ada di sebelah kiri kami dan udah penuh
sama antrian Ibu-Ibu dan pengunjung lain -,-'' |
|
Konon, bagi pasangan yang singgah di Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara akan memiliki cinta yang abadi. Amin... |
|
Sampai sekarang gue masih bertanya-tanya apakah pulau di tengah sana itu kah yang disebut Pulau Asmara?
Atau malah pulau yang gue injak ini yang namanya Pulau Asmara. Bingung! |
|
Akhirnya gue beli cemilan Bakso Goreng di Batu Cinta ini. Lumayan buat ganjel perut yang belom keisi makan siang.
Di belakang gue, si Dinda teriak-teriak minta bakso gorengnya hahaha... |
Mungkin setelah hampir satu jam kami dibiarkan bersantai-santai dan foto-foto di Batu Cinta, Bapak pemilik perahu mulai memanggil penumpang untuk kembali ke perahu. Tebak siapa yang lelet? itu loh rombongan Ibu-Ibu arisan yang masih seru foto-foto di Batu Cinta. Ohya baik di Kawah Putih maupun di Batu Cinta ada tukang foto langsung jadi gitu loh. Harga per lembar fotonya Rp 10.000,- hasil cetakannya juga lumayan.
|
Pemandangan yang menghibur jiwa dan melegakan hati #halah. |
Perkebunan Teh Rancabali
Kami gak benar-benar mampir atau berhenti di Perkebunan teh ini, cuma menikmati dari dalam mobil aja tapi itu semua udah cukup kok. Kami semua di dalam mobil cuma bisa ter-wow-wow gitu hihihi... Kalau gue langsung berimajinasi lagi guling-gulingan dong di atas hamparan pohon teh hahaha (^_^)
|
Kalau aja jalanan ini merupakan lorong waktu, kira-kira enaknya minta pergi ke zaman apa ya? |
|
Hamparan kebun teh Rancabali ditambah dengan cerahnya langit saat itu, lagi-lagi membangkitkan hayalan gue
untuk terbang ke langit para peri (maap imajinasinya ketinggian hehehe) |
|
Naik-naik ke puncak gunung, tinggi, tinggi sekali |
|
Pucuk.. pucukkk... |
|
Sekilas mirip tapal kuda bentuk U ya? |
Sampai disini dulu ya, semoga gak bosen ^^
Baca juga bagian dua disini.
No comments:
Post a Comment