Sebelumnya, diriku mau ngucapin "Selamat Hari Raya Idul Fitri" bagi teman-teman yang merayakannya, mohon maaf lahir batin yah :p
Kali ini gue mau cerita soal perjalanan liburan kami sekeluarga di libur lebaran tahun ini.
Destinasinya masih di Pulau Jawa dan transportasinya masih pakai mobil pribadi.
Kebayang capeknya? pasti! tapi dibayar lunas dengan pemandangan cantik dann pengalaman seru.
Apa aja yang kami bawa? tentu saja PETA JAWA-BALI. Ini penting banget, dan berkali-kali melakukan perjalanan luar kota cukup jauh ini, gue sudah cukup ahli loh membaca peta, memperkirakan jarak, dan penunjuk arah.. xixixiixiii.. dan buktinya kita gak nyasar selama gue yang jadi penunjuk arahnya ^^
Selain itu bawa pakaian dan perlengkapan yang cukup, cemilan juga perlu loh karena kan kita gak selalu bisa berenti buat makan. Trus jangan lupa bawa camera digital dan chargernya.
--^_^--
3-4 Aug 2013
Kita berangkat dari rumah jam 6 pagi. Sampai di cikampek jalanan ramai lancar.
Kita putusin lewat jalan utara alias Pantura. Seperti biasa ditahun-tahun sebelumnya kita pergi daerah seperti Simpang Jomin, Indramayu, sampai Cirebon dibeberapa titik macet.
Kita sempat 2x berenti untuk istirahat di daerah dekat Indramayu dan di restoran Pringsewu di Cirebon.
Setelah itu perjalanan dilanjutkan sampai Jogjakarta. Sampai jam berapa kami ditujuan? Jam 3 pagi gitu loh!
Kita stay di hotel Maharani Jogjakarta, letaknya di Jl. Parangtritis - Gg. Sartono, agak jauh dari Jl. Malioboro nun sesak dengan keramaian itu. Sejak2 tahun lalu kita selalu stay di daerah sini ketika berlibur ke Jogjakarta. Daerah tempat kami menginap itu dekat banget sama gang Prawirotaman, yang banyak dipilih mas dan mbak bule buat homestay. Jadi kita emang akan sering banget liat bule-bule jalan kaki didaerah sana sambil bawa buku tebel trus speak2 sama tukang becak sambil tunjuk-tunjuk halaman dibuku tsb.
Berhubung hari itu masih capek banget, pergilah kita santai-santai di tepi kolam renang hotel tsb sambil tunggu temanku sampai dihotel.
Byuuurrrr... moo nyebur tapi.... |
Diriku - Candid! tapi bagus juga toh.. ahahaha |
Sekitar jam 11-an temen gue nyampe dihotel. Sebagai teman yang baik doi bawain kita bika ambon doong.
Kita dikasih tau beberapa lokasi rekreasi bagus selain yang biasanya. Dia suggest untuk ke Wonosari yang masih harus ditempuh 2 jam lagi dari Jogjakarta, baiklah idenya kita keep dulu yah.
Berhubung udah siang, yukk marih kita cari makan. Kemana? ke Pantai Depok dong di Parangtritis...
Pantai Depok ini centralnya makan seefood di pinggir pantai. Kalau mau kesini, kalian ikutin petunjuk arah ke Pantai Parangtritis ajah, nanti saat sampai digerbang retribusi Pantai Parangtritis jangan masuk tapi belok ke *ralat* kiri kanan ke arah Pantai Depok. Dari sana masih harus melewati jalanan desa lagi untuk sampai Pantai Depoknya. Nanti kalau sudah sampai kita akan disambut sama ibu-ibu yang menawarkan jasa mengolah masakan laut, jadi seperti di Muara Karang gitu. Kita beli dulu hasil lautnya nanti tinggal bayar biaya masaknya aja ke si Ibu.
Setelah tanya-tanya sambil nego kita diantar ke warung makannya Ibu Ratmi. Berhubung udah kelaperan, jadi minta tolong Ibu Ratmi ajah yang belanjain ikannya di pasar sebelah, kita nunggu di warung aja.
Dan sambil nunggu, gue sama leo ijin ke pantai doong.. hehehhee...
Ya..yaa.. yaaa... Itu dia pantainya dengan Pasir Hitam |
Gak berani dekat-dekat sampai ke bibir pantai. Serem liat ombaknya. |
Leo buru-buru ngiprit ketika ombak mendadak datang.. hhehehhe.. |
Derita gak punya tripod. |
Lagi asik-asik main ATV, ditelepon Babeh. Makanannya sudah siaapppp... |
Banyak yang bilang Pantai di seputaran Parangtritis kurang bagus, dan emang bener.. hehheeee..
Pasirnya hitam dan ombaknya besar (maklum kan emang ciri khas Pantai Selatan begitu) tapi cukup menghibur kita yang rindu sekali ingin ke Pantai.
Lanjut malamnya, kita semua pengen banget makan Gudeg. Yukk marih kita meluncur ke Jl. Wijilan - Sentra Gudeng di Jogja, jadi sepanjang-panjangnya jalan ini isinya penjual gudeg semua.
Ini gerbang masuk Jl. Wijilan. Gambarnya diambil dari sini |
Kita makan di warung gudeg Ibu Lies, yang terkenal dengan inovasi gudeg kalengnya. Sebenernya sih temen gue referensiin makan ke gudeg Yu Djum, cuma kok kita gak ketemu yah tempatnya tapi setelah makan dan tanya-tanya tukang parkir ternyata jaraknya cuma kurleb 100 meter dari tempat kita makan tadi. Yaoloh...!!!
Habis itu, kita capcus deh menuju hotel. Arah baliknya ngelewatin Alun-alun kidul. Wuih.. kita langsung sumringah deng ngeliat banyak sepeda hias, dihiasnya pakai lampu LED jadi meriah banget. Kita bisa sewa sepedanya untuk muter-muter dialun-alun, tapi karena udah kemaleman, kita cuma bisa nikmatin pemandangannya aja dari dalam mobil :)
5 Aug 2013
Hari ini schedule kita ke kota Solo. Kalau dari Jogja, perlu waktu sekitar 2 jam untuk sampai Solo.
Kenapa kesini? soalnya si babeh ama enyak mao nostalgia katanya. hehhehe... Dulu mereka suka makan bakmoy di dekat pasar klewer Solo. Tapi ternyata udah berubah keadaannya sekarang, lokasi yang dulunya dihuni deretan penjual makanan enak itu sudah berganti dengan bangunan ruko-ruko.
Berhubung udah kelaparan kita mampir ke warung Nasi Timlo, gue sendiri gak terlalu suka karena rupa makanannya gak jelas dan kuahnya terlalu gurih. Dan habis makan iti langsunglah tenggorokan gue sakit (radang tenggorokan maksudnya)
Kota Solo, baru pertama kali gue kesini. Mungkin akan lebih familiar kali yah kalau saya sudah pernah ditugaskan audit ke sini ama si bos... hehhee. Ehm... kotanya ramai lebih mirip Kota Bogor kalau kata gue.
Tapi Pemdanya sudah buatkan jalur khusus becak sama kereta api disini, jadi lebih rapih.
Pasar Klewer yang macetnya ampun deh, foto diambil seadanya pake kamera handphone di dalam mobil! |
Berhubung enyak mao beli batik dan ternyata pasar klewernya udah tutup. Akhirnya kita tanya2 ke tukang becak deh dan kita ditawarin untuk diantar ke tempat produsen batiknya langsung.
Diantar kemana kita? ke Produsen Batik Kauman Solo - Gunawan Setiawan ternyata.
Gambarnya diambil dari www.batikgunawansetiawan.com |
Tempatnya cukup nyaman, tapi model batiknya gue kurang suka, terlalu "tua" gitu motifnya, tapi kan gak afdol yah kalo gak belanja, akhirnya kita beli 2 kemeja batik pria dan aksesori kayak gelang-gelang kayu gitu. Ohya, dilokasi ini kita bisa lihat cara buat batiknya juga loh tapi karena sibuk milih-milih gelang jadinya daku tidak sempat foto-foto deh.
6 Aug 2013
Hari ini rencananya kita bakal menikmati suasana dalam kota Jogjakarta aja, dan kemana lagi kita kalau buka ke Malioboro.. hihhiiii... Setelah riweh nyari oleh-oleh di Mirota Batik, gue dan leo jalan kaki menyusuri sepanjang jalan Malioboro, sedangkan enyak ama babeh balik duluan ke hotel.
Setelah capek, kita balik ke hotel naik becak dan gue sempet foto-foto sepanjang perjalanan kita naik becak
Perjalanan pulang ke hotel... |
Becak first, please! |
Suasana Jl. Katamso Jogja sore hari |
Resto Chinesse Food Favorit kita |
7-8 Aug 2013
Tanggal 7 Pagi, kita udah siap-siap mau check out dari hotel. Destinasi kita ke Wonosobo,
tepatnya Dataran Tinggi Dieng, tapi tidak memungkinkan kalau langsung ke Dieng, jadi kita stay dulu semalem di Hotel Dieng Kledung Pass. Lagi-lagi dapat info hotel ini dari temenku, jadi saat perjalanan pulang dari Solo buru-buru deh gue booking hotel ini.
Sampai di hotel hampir jam 4 sore, pemandangan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro udah gak keliatan jelas karena ketutup kabut. Kita semua jadi gak sabar nunggu besok pagi buat liat lebih jelas keindahannya.
Hotel Dieng Kledung Pass, Jl. Wonosobo - Parakan KM. 17 |
Pohon penunjuk arah didepan Hotel |
Gunung Sumbing, pemandangan indah didepan hotel. |
Gn. Sumbing, begitu dekat |
Closer ~ Gunungnya mulai keluarin asap putih (kabut kali yah) dari situ mulai gak keliatan deh gunungnya. |
Gn. Sindoro, persis dibelakang hotel kita. Foto diambil dari menara pantau hotel. |
Pemandangan Gn. Sindoro dibelakang kamar kami. Udaranya dingiiinnnnn...!!!! |
Lebih dekat dg Gn. Sindoro |
Setelah breakfast, kita siap-siap check out dan langsung menuju Dieng Plateau.
Dari hotel ke Dieng Plateau kurang lebih 30 km. Kita harus melewati kota Wonosobo-nya dulu baru bergerak naik kearah pegunungan. Buat yang bawa kendaraan sendiri, harap hati-hati yah karena jalanannya jauh, panjang, dan berkelok-kelok, mirip jalan di puncak pass tapi ini lebih serem karena kanan-kiri langsung jurang boo..
Jalanan sempit dan berkelok-kelok menuju lokasi |
Jembatan rusak akibat longsor, masih dalam perbaikan. Harus hati-hati saat lewat sini. |
Welcome :D |
Tiket masuknya, 20rb per orang |
Telaga Warna, dulu konon warna telaganya berwarna-warni. Tapi seiring dg perkembangan zaman dan perubahan alam, warnanya terlihat hijau-biru-abu-abu saja. |
Telaga warna saat kabut turun :( gelap... |
Hayuukk.. lanjutkan perjalanan lagi.. |
#nofilter #noedit |
Melanjutkan perjalanan ke Telaga Pengilon |
Telaga Pengilon yang sepi-sunyi, gak ada yang lihat selain kita :( |
Setelah itu kita balik deh ke hotel di pusat kota Wonosobo, untuk melanjutkan perjalanan kita ke daerah Purwokerto ^^
9-10 Aug 2013
Setelah menikmati suasana Dieng Plateau kemarin, kita bertolak ke kota Purwokerto.
Tujuan kita adalah daerah wisata Batu Raden. Kita sampai di Baturaden sekitar jam 3 siang.
Setelah makan siang di Pringsewu Baturaden, banyak waktu yg kita habiskan hari itu untuk cari penginapan.
Akhirnya kita dapat juga penginapan yang cukup nyaman :)
Esok harinya, sebelum pulang kita sempetin waktu dulu main-main ke Lokawisata Baturaden.
Penasaran juga sih dalamnya seperti apa, berikut foto-foto yang gue ambil pake camdig.
Tiket masuknya Rp 10rb |
Kalau gak salah ini adalah Pancuran 7 |
Mau masuk ke sini bayar lagi Rp 5rb, tapi kita maless.. mao pulang. |
Daaaannnn... jalan-jalan kita ditutup dengan wisata di Baturaden ini.
Selebihnya kita pulang di tanggal 10 Agustus 2013 sekitar jam 10, sampai di Tangerang tanggal 11 Agustus jam 3 pagi, again!
Kapok? Gak doonggg... hihihiiiii..
yang namanya liburan always.. menyenangkan :)
aduh jadi kangen semua tempat inih...hihihihi
ReplyDeleteAyooo susun rencana pergi.. abis honeymoon aja vir
DeleteMenyenangkan sekali liburannyaa :D Jadi kangen pen ke Dieng lagi.. :D
ReplyDeleteGue juga maoo balik lagi Dieng py, belom semua tempat gue kunjungi soalnya.
DeleteSalam kenal Kak Nichole,
ReplyDeleteseru banget liburannya ya, jadi mau ke Jogja lagiii. Pantai Depok emang gak terlalu bagus Kak, tapi untuk makan seafood cukup enak disana bisa bebas milih dan dimasakin, jadi tinggal makan :D
Iya re, kemaren di pantai depok kita ada cobain jenis ikan yg baru pernah kita makan.. enak juga loh.. hehehehee apalagi ditambah minum kelapa ijo.. yummy
DeleteGilak itu Gunungnyaaaa.... Kaya lukisan ditempel!! Bagus banget!!
ReplyDeleteSetuju di, tapi bayangkan kalo u langsung ada disana ditengah2 panorama dua gunung itu.. hihihi pasti lebih asyik.
ReplyDelete