.....
.....
.....
Bahkan ketika kita menganggap bahwa diri kita berteman baik dengan seseorang, walaupun dalam jangka waktu yang lama, tidak bisa menjamin kalau kita bisa mengenal dia secara utuh sebagai seorang sahabat.
Bahkan ketika kita tahu jelas karakternya selama ini, bisa jadi itu hanya sampul yang kita lihat. Dan kita masih belum dapat melihat isi dalamnya, perasaannya.
Sahabat saya, teman baik saya,
Seseorang wanita yang dulu saya kenal saat masih berseragam SMA, yang saya tahu persis bahwa ia begitu kuat dan tangguh, begitu ceria, begitu tomboy dan cuek, walaupun saya tahu pasti hidupnya tidak seringan apa yang tercermin di wajahnya tapi saya tidak menyangka bahwa ia begitu rapuh, sangat rapuh.
Dan bodohnya saya tak tahu selama ini...
Hari ini saya diberikan kesempatan untuk mengenal sahabat saya lebih jauh.. melalui tulisan-tulisan pendeknya dalam sebuah blog pribadinya - yang mungkin saya rasa dia sembunyikan selama ini. Lebih dari sebuah blog menurut saya, tetapi sebagai rumah kedua.
Saya membaca tulisannya, dan saya menemukan bahwa apa yang dilaluinya selama ini bahkan tidak seperti apa yang saya lihat. Begitu berat dan berliku. Ada sepotong mimpi yang berusaha sedang diwujudkan, ada sepenggal doa, dan ada kesedihan yang bahkan tidak pernah kami (saya dan sahabat saya yang lain) tahu. Kami bahkan tidak tahu betapa besar upayanya mewujudkan mimpi-mimpinya. Bukan impiannya. Bahkan ia tidak punya mimpi bagi dirinya sendiri, tapi mimpi keluarganya, mimpi mamanya.
D,
Bahkan jika suatu saat kamu tidak sengaja membaca tulisan saya kali ini.
Saya yakin kamu masih sahabat saya yang tidak pernah berubah, selalu membuat lelucon konyol dan mengerjai kami kapanpun saat kami bosan.
Tapi apapun yang kita (kamu, saya, dan sahabat-sahabat kita yang lain) harus lalui dalam hidup ini, bukanlah sebuah kebetulan. Kamu dan saya sama-sama terlahir bukan dari keluarga berkelimpahan, tapi kita boleh berbangga hati karena dari situlah kita belajar untuk ikhlas dan mandiri. Kita akan selalu belajar untuk berharap hanya pada Tuhan, biarlah Tuhan yang akan memberi tahu jalan keluar atas kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Saya yakin, apapun yang kamu lakukan dan perbuat selama ini perlahan tapi pasti akan mencapai puncaknya. Jangan lelah.
Kamu harus ingat kata si Kutu yah, "Hidup ini bukanlah sebuah roda berputar. Melainkan sebuah anak tangga, yang harus kita lalui sedikit demi sedikit sampai tiba dipuncaknya. Saat kita stuck dalam sebuah keadaan, yang bahkan terlihat tanpa harapan sekalipun, kita bukannya turun tangga. Tapi kita hanya sedang diam dianak tangga yang sama, memikirkan cara bagaimana kita bisa menaiki dua anak tangga didepan kita sekaligus."
D, jangan ada kata penyesalan untuk apa yang terjadi dalam hidup kita. Setiap tetes air mata yang jatuh pasti ada nilainya untuk seseorang yang mau berserah. Percayalah bahwa niat baik kamu untuk membahagiakan keluargamu pasti akan sampai ketelinga Tuhan, dan cepat atau lambat Ia pasti akan menjawab doa-doamu. Akan ada harga yang sebanding untuk semua keringatmu, lelahmu, dan semangatmu. Sekarang, mulailah peduli pada impianmu sendiri - buatlah gambaran masa depanmu karena tentunya kamu tidak ingin jadi orang terakhir dari kami yang akan mengadakan bridal shower kan? hehehe...
========================================================================
Saya terkesan dengan sahabat saya yang begitu kuat, ia bahkan tidak sedikitpun meminta bantuan pada orang lain. Disekeliling saya banyak sekali orang yang bahkan dalam keadaan mampu saja masih berharap bantuan orang lain. Saya ingat ada seseorang yang pernah berkata seperti ini, "Sebaik-baiknya orang lain sama kita, suatu saat mereka akan jenuh juga jika harus membantu kita terus-menerus. Itu sebabnya kita harus siap kalo sewaktu-waktu ditendang." Ironis, memang tapi itu realita.
Saya akan selalu mendoakanmu... semoga niat baikmu terwujud segera... kasih sayang anak terhadap orang tuanya pasti akan mendapat pahala yang berlimpah.
Peluk hangat dari sahabatmu selalu...
No comments:
Post a Comment