Ide nyeleneh gue, awalnya dari pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :
1. Pernah kah kalian berdesak-desakan ngantri makanan atau food stall ketika datang ke acara pernikahan?
2. Trus kalo udah desek-desekan gitu perasaan kalian gimana? kesel? jengkel? marah?
3. Trus kalo datang ke acara pernikahan yang biasa kalian hadirin dan kalian pernah nebak gak menunya buffetnya apaan dan menu foodstallnya apaan aja?
Dan jawaban gue yang rada arrogant ini, sbb:
1. PERNAH. Dan karena kapok, sejak tahun 2011 lalu gue sangat menghindari antri makanan di Foodstall, menurut gue itu sangat gak manusiawi. Cewek-cowok-bapak2-ibu2-anak kecil-tua-muda semua udah gak peduliin orang sekitarnya (mendadak jadi ganas), main tubruk ajah, serobot sana, serobot sini cuma buat ngerebutin menu-menu tersebut. Dan leo pernah kesirem kuah Tekwan di tangannya, gara-gara ada seorang ibu napsu banget nyerobot mangkok makanan dari tangan si pelayannya.
2. Kesel, jengkel, dan marah udah pasti doong! siapa yang gak marah kalo pas lo udah dapat makanan yang lo incer trus pas lo mau keluar dari kerumunan orang-orang itu tiba-tiba lo ditubruk dari belakang trus mangkok lo ampe oleng dan sendok lo jatuh? dan yang nubruk lo sama sekali gak bilang "sorry atau maaf". Untung mangkok gue yang saat itu berizi zuppa soup gak jatuh, coba kalo jatuh?
3. Rata-rata menunya pasti ketebak. Apalagi kalo gue datang ke standing party yang menunya buffet gitu, terlebih yang merit merupakan keturunan Chinnesse. Menunya tidak jauh-jauh dari chinnesse food sendiri karena menurut temen gue yang masih (amat) sangat memegang teguh tradisi, menurut dia (dan mamanya) menu-menu seperti mie/soun goreng, capcay, sop baso, gado-gado pengantin mempunyai arti tersendiri untuk si pengantin (untuk artinya gue gak tanya lebih lanjut ya boo.. :)
Trus masalahnya buat gue apa (nyolot bener yaw... :)
1. Menu foodstall itu pasti selalu jadi menu incaran para tamu, tugas berat gue adalah memikirkan bagaimana agar keriwehan tidak terjadi, terlebih saat antri ambil makanan. Caranya, mari kita pikirkan!
2. Gue rada bete sama menu chinnesse food (dilempar ulekan sama nyokap gue!) buat menu wedding gue, gue mau coba menu-menu baru.
Ide yang telah gue dapatkan dari hasil pemikiran yang sangat berat (lebay "_")
1. Sitting party jelas tidak memungkinkan, karena budget gue terbatas. Oleh karena itu gue sempet berpikir untuk meniadakan sistem "Foodstall" agar kericuhan seperti diatas tidak terjadi. Lantas semua makanan yang seharusnya masuk di foodstall akan gue jadikan satu dengan menu prasmanan (ini ide briliant atau ide bodoh yah? - jawabannya dipikirkan nanti lah yah)
2. Gue akan memperjuangkan menu Indonesia. Kayaknya udah lama gak nemuin menu makanan Indonesia yang rada unik di acara pernikahan yang gue datangi. Rata-rata semuanya chinnesse food, walaupun nanti kebanyakan para tamu undangan gue keturunan chinnesse, gue berusaha menyajikan hidangan yang tidak kalah lezat dengan menu-menu yang biasanya. Lebih tepatnya sih ide gue ingin terlihat "Tampil Beda" aja.
Sekian dari saya, hahaha... gak ada foto2, cuma tulisan aja (lumayan kan buat setoran karena udah lama gak ngeblog)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
For Sale: Barang2 Sisaan Wedding dulu
Setelah sekian lama gak nulis apa-apa, tiba-tiba nulis dengan maksud jualan :D Gw ada beberapa barang yang mungkin saja kalian perlu. Ta...
-
Semoga gak ada yang protes ya karena hal kecil kayak gini gue bikin satu tulisan terpisah hihihi... Benda-benda rohani dan hubungannya deng...
-
Setelah kemarin ikut KPP ( ceritanya bisa baca disini ), selanjutnya gue dan L harus mempersiapkan diri dan juga berkas-berkas yang diperlu...
-
Untuk buku misa pemberkatan/ holy matrimony book , gue buat sendiri. Mulai dari rapihin teks-nya, bikin cover, ngeprint, sampai jadi sebuah...
No comments:
Post a Comment